Monday, June 20, 2011

84. HUMOR SARIAWAN

Dokter mirza kedatangan seorang wanita dengan wajah biru lebam dan memar di tangan. belum lagi disilakan duduk, wanita itu nyerocos soal kelakuan suaminya yang suka memukulinya.

"dokter mirza, hampir tiap suami saya pulang malam, dia marah-marah. mulanya cuma marah-marah gara-gara saya tak menyediakan makanan. kemudian dia marah-marah karena saya tak mau melayaninya. nah, semalam saya dipukuli."

"begini nyonya," saran dokter mirza, "coba tiap kali suami nyonya marah-marah, ambil sebatang lilin dan kulum-kulum. ingat lilin dikulum terus selama suami nyonya marah. bisa kan?"

"baik dokter. saya akan mencobanya."

seminggu berlalu, wanita itu kembai lagi mendatangi dokter mirza. kali ini wajahnya ceria dan tentunya tak ada lagi lebam ataupun memar.

"dokter mirza terima kasih sarannya," kata wanita itu di ruang praktek dokter mirza, "suami saya tak lagi memukuli saya jika marah-marah."

"baguslah," kata dokter mirza, "bagaimana ceritanya?"

wanita itu tampak antusias hendak menceritakan pengalamannya. ia pun mengeluarkan sebatang lilin dari tasnya.

"begini dokter. tiap kali suami saya pulang telat, saya segera mengambil lilin dan mengulumnya," ujar wanita itu sembari memeragakan, "saya terus saja mengulum lilin itu sampai suami saya berhenti marah-marah."

dokter mirza pun tersenyum. ternyata pengalaman pribadinya bisa juga diterapkan ke orang lain.

"hanya saja," kata wanita itu membuyarkan lamunan dokter mirza yng sedang mengingat pengalamannya, "saya sekarang sering sariawan."

"lho kenapa rupanya?" tanya dokter mirza.

"habis marah-marah, suami saya segera mengganti lilin di mulut saya dengan anunya."

wow.

No comments: